Pengertian Teks Negosiasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama terjadi di antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.

Sementara itu teks negosiasi adalah teks yang berisi kesepakatan yang diambil dari perbedaan kepentingan setiap pihak. Kesepakatan yang diambil ini tidak merugikan pihak mana pun dan dapat dilakukan.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Berikut ialah ciri-ciri teks negosiasi yang membedakan dari teks lainnnya:

  1. Menghasilkan kesepakatan.
  2. Keputusan yang diambil saling menguntungkan (win-win solution).
  3. Memprioritaskan kepentingan bersama.
  4. Untuk mencari penyelesaian.
  5. Mengarah pada tujuan praktis.
  6. Merupakan komunikasi langsung.
  7. Berupa dialog atau monolog.
  8. Memiliki alasan yang kuat.
  9. Bahasanya santun.

Struktur Teks Negosiasi

Struktur teks negosiasi secara umum ada Orientasi, Permintaan, Penawaran, dan Persetujuan. Nah, untuk lebih lengkapnya kalian bisa lihat di bawah ini.

Bagian Stuktur

Penjelasan

Orientasi

Salam atau sapaan untuk memulai negosiasi.

Contoh: Selamat pagi, saya yang kemarin telepon ingin membeli laptop bekas. (Pembeli)

Permintaan

Menyampaikan kebutuhan atau permintaan (Hal yang akan dirundingkan).

Contoh: Saya ingin membeli laptop merek xxx, masih adakah bang? (Pembeli)

Pemenuhan

Kesanggupan satu pihak atas permintaan pihak lainnya. (Ketersediaan).

Contoh: Ada mba, bentar saya ambilkan. Untuk harganya ini 10 jutaan mba, garansinya juga masih ada setahun mba. (Penjual)

Penawaran

Perundingan kedua belah pihak untuk menghasilkan kesepakatan saling menguntungkan.

Contoh: Ahhh bang kemahalan itu, bisa kurang jadi 8 juta tidak bang? Nanti saya langsung saya bayar tunai. (Pembeli)

Tidak bisa mba, dari sananya memang sudah mahal kalo mau saya turunin jadi 9 juta deh mba, bagaimana? (Penjual)

Persetujuan

Jalan tengah/kesepakatan antara kedua belah pihak yang saling menguntungkan.

Contoh: Yaudah boleh dehh bang, tapi saya ambil uang dulu di ATM. (Pembeli)

Oke saya simpenin ya mba. (Penjual)

Pembelian

Satu pihak boleh menentukan untuk menyetujui proses negosiasi atau tidak.

Contoh: Ini bang uangnya. (Pembeli)

Penutup

Ucapan salam atau terimakasih.

Unsur-Unsur Teks Negosiasi

Berikut ini ialah 4 unsur penting dalam teks negosiasi:

1.    Memiliki Partisipan → ada 2 pihak yang terlibat (pengajuan dan penawar).

2.    Perbedaan Kepentingan → misalnya: kamu ingin membeli laptop tapi orang tua kamu tidak setuju, terus kalian meyakinkan orang tua kalian.

3.    Ada pengajuan dan penawaran.

4.    Ada Kesepakatan.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks negosiasi yang baik dan benar:

    1. Pronomia/Kata Ganti Orang

Digunakan dalam teks negosiasi berbentuk dialog/kalimat langsung. Contoh:

Penjual: “Selamat siang, mau beli makanan apa bu?”

Pembeli: “Saya mencari jus alpukat. Apakah ada?”

2.            2. Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung

· Kalimat langsung: Ditandai tanda petik dua (“...”)

· Kalimat tidak langsung: tidak ditandai tanda petik dua (“...”)

3.            3. Kalimat Persuasif

Bermakna membujuk/mengajak. Untuk mengajak satu pihak menyepakati tawaran pihak lainnya. Ditandai kata: ayo, yuk, mari, dan tanda seru (!).

Contoh: “Ma, tambahin uang jajan Adit boleh tidak?” (Kalimat persuasif yang penting bersifat mengajak atau membujuk walaupun tidak terdapat cirinya)

4. Kalimat Deklaratif dan Kalimat Interogatif

Kalimat Deklaratif

Kalimat Interogatif

·         Menyatakan suatu informasi atau berita.

·         Ditandai tanda titik di akhir kalimat.

·         Tidak mengandung kata tanya (ADIKSIMBA: apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana).

·         Tidak mengandung kata ajakan.

·         Tidak perlu respon (netral)

·         Isi kalimatnya menanyakan sesuatu.

·         Ditandai tanda tanya (?) di akhir kalimat.

·         Mengandung ADIKSIMBA

·         Partikel -kah pada kalimat penanya.

5. Kalimat Perintah

Bisa digunakan untuk memberi perintah, larangan, ajakan, tuntunan, dan pembiaran. Ditandai kata: jangan, tolong, ayo, dan lainnya. Menggunakan partikel -lah dan -kan. Dan ditandai tanda seru (!). 

    6. Kata Seru

Kata seru yaitu: Oh, Wah, Wow, dan lainnya.

7. Konjungsi

Untuk jenis-jenis konjungsinya kalian bisa lihat di web lain.

8. Pasangan Tuturan

Percakapan dua orang yang saling menanggapi dalam kegiatan negosiasi. Seperti berikut:

Memberi salam – Menjawab salam

Meminta bantuan – Memberi bantuan

Meminta bantuan – Tidak memberi bantuan

dan lainnya.

Faktor-Faktor Keberhasilan dalam Negosiasi

Faktor dalam keberhasilan dalam negosiasi adalah sebagai berikut:

1.    Ketersediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain. Artinya: Kesepakatan yang diambil dalam perbedaan setiap pihak.

2.    Tidak ada pihak yang dirugikan

3.    Alasan yang disertakan mampu mempengaruhi pihak lain.

4.    Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis/dapat dilakukan.

Cara Membuat Teks Negosiasi

1.    Memilih tema.

2.    Menentukan pihak yang terlibat.

3.    Mencari topik permasalahan.

4.    Mempersiapkan proses tawar menawar.

5.    Menulis kerangka dan struktur.

6.    Mengembangkan kerangka menjadi teks negosiasi utuh.